Kajian Pengurus Bersama Ust Hakim : Keutamaan Sholat Dhuha dan Sholat Tahajud

Pandemi belum juga berakhir, fisikpun menjadi rentan sakit. Qodarullah tentu saja, Ust Hakim sendiri usai sembuh dari sakitnya selama 20 hari. Puluhan hari yang beliau habiskan untuk focus pada kesembuhan diri, mulai dari hati yang mensugesti dan fisik yang turut ternutrisi.

Nyatanya dua puluh hari sakit beliau, membuatnya mampu menuai banyak hikmah, meningkatkan banyak ibadah, dan siap berbagi kisah dengan banyak jamaah.

Setidaknya ada empat kenikmatan yang Allah ambil dari manusia dengan mengutus malaikat, yaitu :

1.       Kekuasaan orang sakit, fisik yang meniadi lemah dan tidak memiliki daya dan upaya.

2.       Hilangnya kenikmatan makan dan minum, lidah yang terasa pahit dan selera makan yang jauh berkurang.

3.       Wajah yang berkurang cerianya, sinar bahagia yang nampak surut dan suram.

4.       Dosa-dosa yang ikut sirna.

 

Lantas saat Allah memberikan nikmat sembuh dan sehat kembali, Allah kembalikan seluruh kenikmatan yang diambil tersebut kecuali satu, dosa-dosa hamba-Nya.

 

 “Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku.” (Q.S As-Syu’ara ayat 80)


Kemudian saat nikmat sehat sudah dikembalikan, maka kita tunaikan fitrah kita sebagai seorang hamba, beribadah kepada Rabbnya. Bukankah tujuan diciptakannya makhluk adalah untuk beribadah? Kita niatkan segala aktivitas kita sebagai ibadah. Sebab memang semua perbuatan dapat bernilai ibadah dengan syarat : Ikhlas Lillahi Ta’alla dan Tidak menyimpang dari ajaran Rosulallah SAW.

 

Adapun beberapa cara agar kita senantiasa bersemangat dalam beribadah :

1.       Jangan pernah meninggalkan ibadah sebab akan membuat hati resah dan gelisah : tidak tenang.

2.       Ibadah sunnah terbaik adalah sholat tahajud sebab perjuangan untuk bangun tengah malam ditengah kantuk yang melanda itu berat.

 

Kekhusu’an kita dalam beribadah faktanya membawa banyak kebaikan dalam kehidupan kita, beberapa diantaranya kita memiliki hati lebih lapang dalam menghadapi masalah serta lebih mampu memilah maslaah sehingga bisa tetap tenang mencari solusi. Semisal dalam masalah rumah tangga, seorang istri shalikha tidak akan menimpakan seluruh masalah pada suaminya, tapi berupaya introspeksi dan mencari duduk masalahnya.

Pernikahan usia satu hingga lima tahun pertama memang banyak diuji oleh masalah ekonomi, dan hidup masih serba susah. Insya Allah jika sama-sama saling memperbaiki diri dan terus berproses akan mapan di usia 10-15 tahun.


Dari banyak ibadah yang kita lakukan, Sholat memiliki beberapa keutamaan :

Misalnya untuk sholat dhuha yang insya Allah menjadi wasilah kelancaran rejeki. Tahajud agar dimudahkan segala urusan.

Maka semoga kita dimudahkan mengamalkan kebaikan dan beribadah sesuai syariah. Barakallahfiikum

0 Komentar