Kajian Isra Mi’raj dan Temu Perbaikan Kapabilitas Keluarga : Perbaiki Sholat Kunci Hidup Selamat Bersama Kyai Haji Ahmad Syaifuddin Azzuhri.

Alhamdulillah, Sabtu 18 Februari 2023 pukul 09.15telah terlaksana Kajian Isra Mi’raj dan Temu Perbaikan Kapabilitas Keluarga Binaan Seroja yang bertempat di Gedung Bara. Mengangkat tema ‘Perbaiki Sholat Kunci Hidup Selamat’ diharapkan mampu  menjadi pengingat bersama betapa pertolongan Allah sangat dekat, ia hanya berjarak kening dengan sajadah.

Temu Kapabilitas Keluarga kali ini dihadiri oleh orangtua atau wali dari adik-adik binaan program kakak asuh Seroja yang berjumlah 42 anak. Acara yang dipandu oleh Miss Dewi selaku Pembawa Acara dibuka dengan sambutan oleh Ibu Retno Heny Pujiati selaku Ketua Lembaga PPAP Seroja dilanjutkan penyampaian materi kajian oleh Ustad Syaifuddin

Dalam Surat Al-Baqarah ayat 45-46, Allah sampaikan

وَٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلْخَٰشِعِينَ
ٱلَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُم مُّلَٰقُوا۟ رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.”

Bulan Rajab dalam penanggalan Hijriah merupakan salah satu bulan yang dimuliakan dalam Islam. Di bulan Rajab ada satu peristiwa penting di dalam Islam, yakni perjalanan Isra dan Mi’rajnya Nabi Muhammad SAW. 

Peristiwa Isra Mi’raj sangat berarti bagi umat Islam, karena di dalam peristiwa ini perintah shalat pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai mana kita ketahui, perintah shalat merupakan bagian dari rukun Islam yang kedua, dan menjadi ibadah yang wajib dikerjakan oleh setiap muslim. Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW ini terjadi pada tanggal 27 Rajab. Dan untuk peringatan Isra Mi’raj di tahun 2023 ini atau 1443 Hijriah jatuh pada tanggal 18 Februari 2023

Kisah Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW

Peristiwa Isra dan Mi’raj yang dialami Nabi Muhammad SAW dijelaskan Allah SWT dalam QS Al-Isra ayat 1. 

سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Isra merupakan perjalanan malam Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram (Mekah) ke Masjidil Aqsa atau Baitul Maqdis di Yerusalem, Palestina. Jarak Makkah ke Yerusalem sekitar 1.239 kilometer yang pada sekitar 621 Masehi normalnya ditempuh dengan perjalanan kuda atau unta sekitar sebulan. Namun, Nabi Muhammad SAW mencapainya hanya dalam semalam.

Sementara itu, mi’raj adalah peristiwa saat Nabi Muhammad dari Baitul Maqdis di Yerusalem ke Sidratul Muntaha, melewati 7 langit. Rasulullah SAW akhirnya tiba di Sidratul-Muntaha, yang merupakan simbol puncak pengetahuan yang paling mungkin dicapai makhluk. Pada zaman itu tak ada satu pun orang yang mempercayai peristiwa Isra Mi’raj yang dialami Nabi SAW. Kecuali hanya satu orang yang mempercayai peristiwa tersebut dengan rasa keimanan yang tinggi yakni sahabat beliau Abu Bakar Ash-Shiddiq. 

Seperti yang telah disebutkan di atas, peristiwa Isra Mi’raj adalah turunnya perintah shalat dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Awalnya, jumlahnya 50 kali sehari. Namun, setiap kali Rasulullah SAW turun dari Sidratul Muntaha, Nabi Musa a.s. mengingatkan beliau bahwa jumlah tersebut terlalu besar. Nabi SAW diminta meminta keringanan, hingga tersisa 5 rakaat sehari semalam.

Peristiwa yang Dialami Nabi SAW saat Isra Mi’raj

Pada malam sebelum mengalami Isra dan Mi’raj, Nabi Muhammad SAW tengah bermalam di rumah Hindun binti Abu Thalib, sepupu beliau yang dikenal dengan nama Ummu Hani. Setelah tidur sejenak, Nabi terjaga dan mengunjungi Ka’bah. 

Di sana, beliau mengantuk hingga terlelap. Saat itulah malaikat Jibril datang dan membangunkan beliau hingga 3 kali. Oleh Jibril, Nabi diantarkan ke buraq, sejenis hewan yang lebih tinggi dari himar (keledai), dan lebih pendek dari baghal (hewan hasil persilangan antara keledai jantan dan kuda betina).

Buraq memiliki sayap dan berwarna putih susu. Dalam kitab Qishshah Mi’rajin Nabi karya Syaikh Najmudin Al Ghozi, digambarkan dalam perjalanan dari Ka’bah ke Baitul Maqdis, Nabi Muhammad SAW mengalami perhentian beberapa kali seperti Madinah, kemudian ke tempat Nabi Musa berteduh saat diburu Firaun, Bukit Sinai, hingga Betlehem tempat kelahiran Nabi Isa a.s.

Selain itu juga, ada beberapa peristiwa lain yang dialami Nabi Muhammad SAW sebagai berikut:

· Nabi SAW melihat Jin Ifrit yang mengikuti nabi dengan membawa obor. 

· Nabi SAW kemudian melintasi sekelompok yang bercocok tanam, lantas langsung memanen hasilnya. Dan setiap kali memanen, tanaman itu kembali seperti semula. Ini adalah gambaran umat yang berjuang untuk agama Allah, dan Allah mengganti apa yang telah mereka infakkan. 

· Nabi SAW kemudian mencium aroma harum Masyitah, yang memegang teguh keyakinannya kepada Allah SAW, meski ia dan anak-anaknya dihukum dengan dimasukkan ke dalam penggorengan oleh Firaun.

· Nabi bertemu pula dengan sekelompok orang yang yang memukul kepala dengan palu hingga pecah, lantas kepala itu utuh kembali dan dipukuli lagi. Ini gambaran orang yang malas atau meninggalkan shalat maktubah (shalat wajib). 

· Nabi melintasi sekelompok orang yang hanya mengenakan pakaian untuk menutupi kemaluan, digiring selayaknya binatang ternak, dan memakan tumbuhan berduri. Mereka adalah gambaran umat yang enggan berzakat meski sudah waktunya, seperti binatang ternak yang tidak mempunyai hati nurani. 

· Nabi juga bertemu orang yang memakan daging busuk, sebagai perumpamaan umat yang berzina. 

· Nabi juga bertemu sekelompok orang yang berenang di sungai darah dan dilempari batu-batu. Itu adalah gambaran orang yang memakan harta riba.

· Nabi bersua pula dengan orang-orang yang mengumpulkan kayu bakar, mengikat dan memanggulnya, tetapi beban kayu bertambah. Mereka adalah simbol dari umat yang mengemban banyak amanah, namun tidak ditunaikan, dan malah menambah amanah lainnya. 

· Nabi melintasi orang yang saling mengguntingi lidah dan bibir dengan gunting besi, gambaran ahli fitnah. 

· Nabi bertemu kaum yang mencakar wajah dengan kuku panjang dari tembaga, gambaran orang yang gemar mengumpat dan menyebarkan aib.

· Nabi berjumpa pula dengan wanita yang memakai perhiasan serba indah, yang merupakan gambaran dunia yang bisa melalaikan orang dari akhirat. Kelak akan ada perwujudan lain, wanita itu menjadi tua renta, yang menandakan betapa dekatnya dunia menuju hari kiamat. 

Sesampainya di Baitul Maqdis, Nabi Muhammad SAW mengerjakan shalat dua rakaat, menjadi imam para nabi di tempat tersebut. Beliau juga diberi tiga gelas dengan isi yang berbeda-beda, yatu khamr, susu, dan air putih. Rasulullah memilih susu, yang disebut oleh Malaikat Jibril sebagai memilih fitrah atau agama Islam. 

Setelah itu, Nabi Muhammad SAW. melakukan mi’raj, melewati langit dunia menuju sidratul muntaha. Dalam proses mi’raj ini, Rasulullah SAW bertemu dengan para nabi pilihan di setiap langit sebagai berikut. Nabi Adam di langit pertama, Nabi Isa dan Yahya di langit kedua, Nabi Yusuf di langit ketiga, Nabi Idris di langit keempat, Nabi Harun di langit kelima, Nabi Musa di langit keenam, dan Nabi Ibrahim di langit ketujuh. Pada akhirnya, Nabi Muhammad SAW mencapai Sidratul Muntaha. Beliau mendapatkan perintah untuk mengerjakan shalat wajib 5 waktu, yang menjadi titik penting perjalanan beliau dalam malam tersebut. 

Kajian ditutup dengan doa bersama, serta pembagian doorprise dan penyaluran santunan rutin program kakak asuh.

Barakallahfiikum untuk seluruh donatur Lembaga PPAP Seroja.

Sehat dan Bahagia Selalu…

 

 

 

 

 

0 Komentar