Maulid Nabi adalah peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh
pada 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriyah. Kata "maulid" atau
"milad" dalam bahasa Arab berarti hari kelahiran. Perayaan ini telah
menjadi tradisi yang terus berkembang di kalangan umat Islam sebagai bentuk
kegembiraan dan penghormatan atas kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Kata "maulid" atau "milad" dalam bahasa Arab berarti
kelahiran. Perayaan Maulid Nabi muncul sebagai tradisi di kalangan umat Islam
setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, sebagai ungkapan kegembiraan dan
penghormatan atas kelahirannya.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW diyakini telah dikenal oleh umat
Islam sejak setidaknya tahun kedua Hijriah, meskipun ada yang berpendapat
tradisi ini sudah ada sejak zaman Nabi SAW. Beragam versi mengenai asal-usul
peringatan Maulid Nabi muncul. Ada yang menyatakan bahwa perayaan ini pertama
kali dilakukan pada masa Dinasti Fatimiyah, sementara pendapat lain menyebut
dimulai pada masa Salahudin Al-Ayyubi.
Sejarah Maulid Nabi Muhammad
Menurut al-Maqrizi dalam kitabnya al-Khathat, perayaan Maulid dimulai
pada masa Dinasti Fatimiyah (abad ke-4 H), yang dipimpin oleh penguasa Syiah
Ismailiyah di Mesir. Mereka mengadakan berbagai perayaan, seperti Maulid Nabi,
Maulid 'Ali bin Abi Thalib, Maulid Fatimah, hingga Maulid Hasan dan Husain bin
'Ali. Hal ini mendorong ulama klasik seperti Tajuddin al-Fakihani dan
as-Sakhawi, murid Imam Nawawi, untuk mengeluarkan fatwa bahwa perayaan Maulid
merupakan bid'ah yang tercela. Di sisi lain, menurut sumber lain, Maulid
dikembangkan oleh Abu al-Abbas al-Azafi.
Sejarawan Islam seperti Ibnu Khallikan, Sibth bin Al-Jauzi, Ibnu Katsir,
as-Sakhawi, dan as-Suyuthi sepakat bahwa peringatan Maulid pertama kali
diadakan oleh Sultan Al-Muzhaffar. Namun, beberapa pihak berpendapat bahwa
Sultan Salahuddin Al-Ayyubi adalah yang pertama kali mengadakan Maulid Nabi.
Salahuddin memperkenalkan perayaan Maulid sebagai upaya membangkitkan semangat
umat Islam untuk berjihad dalam menghadapi Perang Salib.
Ahmad bin ‘Abdul Halim Al-Haroni menyatakan bahwa Salahuddin menaklukkan
Mesir dan menghapus dakwah Ubaidiyyun yang menganut ajaran Qaramithah
Bathiniyyah, yang dianggap sesat. Salahuddin kemudian menghidupkan kembali
syariat Islam dan menyebarkan ajaran Nabi yang autentik, berbeda dengan ajaran
Syiah Rafidhah yang dominan saat itu.
Perayaan Hari Raya Maulid Nabi Muhammad SAW
Sebagian masyarakat Sunni dan Syiah merayakan Maulid Nabi dengan cara
berbeda: Sunni merayakannya pada 12 Rabiul Awal, sementara Syiah pada 17 Rabiul
Awal, yang juga bertepatan dengan ulang tahun Imam Ja'far ash-Shadiq.
Perayaan Maulid dilakukan di berbagai negara dengan mayoritas Muslim
serta di negara-negara dengan komunitas Muslim yang signifikan, seperti India,
Britania Raya, Rusia, dan Kanada.
Di Indonesia, Maulid Nabi biasanya dirayakan dengan acara keagamaan
seperti pembacaan selawat nabi, syair Barzanji atau Simtuddurar, serta
pengajian. Dalam kalender Jawa, bulan Rabiulawal disebut bulan Mulud, dan
dirayakan dengan acara Muludan, permainan gamelan Sekaten, serta tradisi
endhog-endhogan di Banyuwangi, Jawa Timur.
Di Arab Saudi dan Qatar, meskipun penduduknya mayoritas Muslim, Maulid
tidak diakui sebagai hari libur resmi. Perayaan ini umumnya dipandang sebagai
ekspresi keimanan dan kebangkitan religius bagi umat Islam.
Tujuan Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW
Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan momen penting untuk diperingati oleh
seluruh umat Islam sebagai wujud cinta kepada Rasul dan rasa syukur kepada
Allah. Perayaan ini dilakukan dengan penuh gembira dan sukacita, merayakan
kelahiran seorang pemimpin yang rahmatan lil alamin.
Peringatan Maulid Nabi merupakan ungkapan cinta dan kegembiraan kepada
Nabi Muhammad SAW. Kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW harus melampaui
segalanya, bahkan melebihi kecintaan terhadap diri sendiri.
Berbagai kegiatan dapat dilakukan untuk memperingati Maulid Nabi SAW,
seperti ibadah, zikir, shalawat, sedekah makanan, membaca Al-Quran, dan ceramah
agama. Nabi Muhammad SAW sendiri merayakan kelahirannya dengan berpuasa pada
hari Senin.
Itulah informasi sejarah dan makna peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
Sumber:
- "Pengertian Maulid Nabi Muhammad
SAW: Sejarah, Tujuan, dan Dalilnya"
https://www.detik.com/bali/berita/d-6941347/pengertian-maulid-nabi-muhammad-saw-sejarah-tujuan-dan-dalilnya.
- https://id.wikipedia.org/wiki/Maulid_Nabi_Muhammad.
- https://baznas.go.id/artikel-show/Sejarah-Singkat-Peringatan-Maulid-Nabi-Muhammad/253back=https://baznas.go.id/artikel-all.
0 Komentar